Pages

Banner Jalan

 

Sabtu, 18 Agustus 2012

Nilai Rata-rata UKG Gelombang Pertama 4,5

0 komentar
JAKARTA, KOMPAS.com � Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidik (BPSDMP-PMP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Syawal Gultom mengungkapkan, nilai rata-rata nasional uji kompetensi guru (UKG) gelombang pertama adalah 4,5. Menurut dia, nilai rata-rata ini sudah menggambarkan apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi kesulitan para guru dalam meningkatkan kompetensinya.
Dia mencontohkan, misalnya untuk mata pelajaran Matematika, apakah guru kesulitan di Aljabar, Geometri, atau Statistik. Berdasarkan hasil UKG, Kemdikbud akan mendesain diklatnya.
"Hasil UKG ini masukan berharga bagi guru untuk mengembangkan diri sendiri, masukan bagi sekolah untuk membina guru, penyelenggara diklat, serta lembaga pendidikan dan tenaga kependidikan (LPTK)," kata Syawal di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Selasa (14/8/2012).
UKG gelombang pertama yang dimulai 31 Juli telah selesai diselenggarakan hingga 12 Agustus lalu. Sebanyak 624.702 guru telah mengikuti UKG dari total jumlah peserta yang mencapai 1.006.211 guru. UKG sendiri melibatkan 2.979 tempat uji kompetensi (TUK).
Kemdikbud sebagai penyelenggara ujian telah memastikan bahwa UKG hanya untuk memetakan dan memperoleh data awal untuk pembinaan guru selanjutnya. Singkatnya, UKG hanya untuk mengawal guru sampai mencapai batas kompetensi minimal tugas keprofesiannya dan tidak terkait dengan pemberian tunjangan profesi.
Pelaksanaan UKG gelombang kedua akan dilaksanakan pada 2 Oktober. Peserta yang ikut, selain yang terjadwal mengikuti pada gelombang kedua, juga peserta yang gagal mengikuti UKG di gelombang pertama karena kendala teknis dan administrasi.

Guru Dapat Nilai Nol, Kok Bisa?
JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan evaluasi penyelenggaraan uji kompetensi guru (UKG) gelombang pertama, terdapat sejumlah guru yang memperoleh nilai nol. Kendala teknis diduga menjadi penyebab terjadinya hal ini. Namun, sebenarnya apakah penyebab utamanya? Lalu apa kendala lainnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidik (BPSDMP-PMP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Syawal Gultom mengatakan, penyebab nilai nol tidak identik karena kemampuan gurunya. Dia mencontohkan, berdasarkan rekaman di server, ada peserta yang login hanya selama dua menit.
"Nilai nol itu terjadi karena bisa saja guru sudah login ke sistem, soal sudah terbuka, tapi langsung keluar tidak menjawab," kata Syawal, Selasa (14/8/2012), di Gedung Kemdikbud, Jakarta.
Kemungkinan kedua, kata Syawal, setelah login, guru cuma membaca soal-soalnya, tetapi tidak menjawab. Dia menjelaskan, sistem mengenali peserta yang sudah menyelesaikan ujian, tidak menyelesaikan ujian, atau login kemudian membuka soal, tetapi tidak menjawab.
Kasus lainnya, ada guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) yang terdaftar sebagai guru kelas. Saat login, soal yang keluar adalah soal guru kelas. Guru tersebut kemudian tidak menjawab dan keluar dari sistem.
Lalu bagaimana dengan guru yang mengalami kasus seperti ini? Menurut Syawal, mereka akan diberikan kesempatan mengikuti ujian ulang di UKG gelombang kedua yang dimulai pada bulan 2 Oktober 2012 mendatang.
"Kalau memang tidak dapat mengerjakan soal sama sekali bisa juga nol. Tapi kita tidak yakin ada guru yang tidak dapat mengerjakan sama sekali," ujarnya.
Syawal mengatakan, selama pelaksanaan UKG gelombang pertama, kendala yang dihadapi meliputi kendala teknis dan administrasi. Kendala teknis, misalnya pada instalasi perangkat lunak di tempat uji kompetensi (TUK) tidak berhasil. Sementara, kendala administrasi cenderung pada perbedaan data antara server pusat dengan server lokal TUK.

Sumber: http://pendis.kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=6791 (upload by: iwas)

0 komentar:

Posting Komentar