Pages

Banner Jalan

 

Sabtu, 30 Juni 2012

Wawancara Guru

0 komentar
Sebuah upaya untuk meningkatkan pemahaman visi dan misi serta tujuan sebuah lembaga adalah sesuatu yang diharuskan demi untuk peningkatan sebuah lembaga, terlebih itu adalah sebuah Lembaga Pendidikan. Kepala Madrasah sebagai Edukator, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator dan Manager di sebuah sekolah berkewajiban untuk melihat sisi itu. Kepala Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah YP. Haji Datuk Abdullah pada tanggal 30 Juni 2012 telah mengadakan Wawancara terhadap seluruh Tenaga Pendidik dalam rangka menghadapi Tahun Pelajaran 2012/2013. Wawncara ini dilakukan untuk menyongsong pendidikan masa depan khususnya di MTs dan MAS YP. Haji Datuk Abdullah Tanjung Morawa. Tantang kedepan sangat berat bagi dunia pendidikan dimana zaman semakin canggih dan maju, pengaruh lingkungan sangat mengkhawatirkan bagi perkembangan dunia pendidikan. Banyak orang tua yang hampir putus asa dalam mengemas pendidikan anak-anaknya. Tidak sedikit orangtua yang diabaikan oleh sang anak. Nah disinlah diperlukan sistem pengajaran guru yang pendekatannya secara kejiwaan. Anak tidak bisa dipaksa dan jangan pula dimanjakan sebab akan berkibat fatal. Setidaknya usaha yang dilakukan dalam wawancara Kepala Madrasah terhadap Guru tidak lain adalah untuk bersatu dan fokus kepada pendidikan di madrasah. Guru harus memiliki komitmen yang sungguh-sungguh dalam memajukan dunia pendidikan. Terkhusus kepada guru yang telah disertifikasi alias guru profesional. Guru tidak hanya bertugas secara setengah-setengah, guru harus memiliki Kompetensi Profesional, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Pedagoik dan Kompetensi Sosial. Jika guru hanya bersikat pasif dalam mengemas pendidikan, maka akan terjadi kelambatan dan bahkan akan tertinggal jauh tergilas berjalannya waktu. Perkembangan bakat minat anak tidak boleh dibiarkan begitu saja tanpa kita arahkan. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kesejahteraan memiliki pengaruh yang tidak kalah pentingnya dalam bekerja, akan tetapi setidaknya ada sebuah kesungguhan dan keikhlasan dalam bekerja. pepatah mengatakan :"Siapa yang bersungguh-sungguh dia akan mendapatkan hasilnya". Semoga.....
Read more...

Jumat, 29 Juni 2012

Kompetensi Dasar Seorang Guru

0 komentar
Agar Kinerja Guru dapat ternilai sesaui yang diharapkan setidaknya seorang guru memiliki 4 Kompetensi Dasar Guru yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.(LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2007)
1. Kompetensi Profesional
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) para anggotanya. Artinya pekerjaan itu tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu. Profesional menunjuk pada dua hal, yaitu (1) orang yang menyandang profesi, (2) penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya (seperti misalnya dokter).
Makmum (1996: 82) menyatakan bahwa teacher performance diartikan kinerja guru atau hasil kerja atau penampilan kerja. Secara konseptual dan umum penampilan kerja guru itu mencakup aspekaspek; (1) kemampuan profesional, (2) kemampuan sosial, dan (3) kemampuan personal.
Johnson (dalam Sanusi, 1991:36) menyatakan bahwa standar umum itu sering dijabarkan sebagai berikut; (1) kemampuan profesional mencakup, (a) penguasaan materi pelajaran, (b) penguasaan penghayatan atas landasan dan wawasan kependidikan dan keguruan, dan (c) penguasaan proses-proses pendidikan. (2) kemampuan sosial mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu  membawakan tugasnya sebagai guru. (3) kemampuan personal (pribadi) yang beraspek afektif mencakup, (a) penampilan sikap positif terhadap keseluruhan tugas sebagai guru, (b) pemahaman, penghayatan, dan penampilan nilai-nilai yang seyogyanya dianut oleh seorang guru, dan (c) penampilan untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan keteladanan bagi peserta didik.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian menurut Suparno (2002:47) adalah mencakup kepribadian yang utuh, berbudi luhur, jujur, dewasa, beriman, bermoral; kemampuan mengaktualisasikan diri seperti disiplin, tanggung jawab, peka, objekti, luwes, berwawasan luas, dapat berkomunikasi dengan orang lain; kemampuan mengembangkan profesi seperti berpikir kreatif, kritis, reflektif, mau belajar sepanjang hayat, dapat ambil keputusan dll. (Depdiknas,2001). Kemampuan kepribadian lebih menyangkut jati diri seorang guru sebagai pribadi yang baik, tanggung jawab, terbuka, dan terus mau belajar untuk maju. Yang pertama ditekankan adalah guru itu bermoral dan beriman. Hal ini jelas merupakan kompetensi yang sangat penting karena salah satu tugas guru adalah membantu anak didik yang bertaqwa dan beriman serta menjadi anak yang baik. Bila guru sendiri tidak beriman kepada Tuhan dan tidak bermoral, maka menjadi sulit untuk dapat membantu anak didik beriman dan bermoral. Bila guru tidak percaya akan Allah, maka proses membantu anak didik percaya akan lebih sulit. Disini guru perlu menjadi teladan dalam beriman dan bertaqwa. Pernah terjadi seorang guru beragama berbuat skandal sex dengan muridnya, sehingga para murid yang lain tidak percaya kepadanya lagi. Para murid tidak dapat mengerti bahwa seorang guru yang mengajarkan moral, justru ia sendiri tidak bermoral. Syukurlah guru itu akhirnya dipecat dari sekolah.
Yang kedua, guru harus mempunyai aktualisasi diri yang tinggi. Aktualisasi diri yang sangat penting adalah sikap bertanggungjawab. Seluruh tugas pendidikan dan bantuan kepada anak didik memerlukan tanggungjawab yang besar. Pendidikan yang menyangkut perkembangan anak didik tidak dapat dilakukan seenaknya, tetapi perlu direncanakan, perlu dikembangkan dan perlu dilakukan dengan tanggungjawab. Meskipun tugas guru lebih sebagai fasilitator, tetapi tetap bertanggung jawab penuh terhadap perkembangan siswa. Dari pengalaman lapangan pendidikan anak menjadi rusak karena beberapa guru tidak bertanggungjawab. Misalnya, terjadi pelecehan seksual guru terhadap anak didik, guru meninggalkan kelas seenaknya, guru tidak mempersiapkan pelajaran dengan baik, guru tidak berani mengarahkan anak didik, dll.
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain sangat penting bagi seorang guru karena tugasnya memang selalu berkaitan dengan orang lain seperti anak didik, guru lain, karyawan, orang tua murid, kepala sekolah dll. Kemampuan ini sangat penting untuk dikembangkan karena dalam pengalaman, sering terjadi guru yang sungguh pandai, tetapi karena kemampuan komunikasi dengan siswa tidak baik, ia sulit membantu anak didik maju. Komunikasi yang baik akan membantu proses pembelajaran dan pendidikan terutama pada pendidikan tingkat dasar sampai menengah.
Kedisiplinan juga menjadi unsur penting bagi seorang guru. Kedisiplinan ini memang menjadi kelemahan bangsa Indonesia, yang perlu diberantas sejak bangku sekolah dasar. Untuk itu guru sendiri harus hidup dalam kedisiplinan sehingga anak didik dapat meneladannya. Di lapangan sering terlihat beberapa guru tidak disiplin mengatur waktu, seenaknya bolos; tidak disiplin dalam mengoreksi pekerjaan siswa sehingga siswa tidak mendapat masukan dari pekerjaan mereka. Ketidakdisiplinan guru tersebut membuat siswa ikut-ikutan suka bolos dan tidak tepat mengumpulkan perkerjaan  rumah. Yang perlu diperhatikan di sini adalah, meski guru sangat disiplin, ia harus tetap membangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan siswa. Pendidikan dan perkembangan pengetahuan di Indonesia kurang cepat salah satunya karena disiplin yang kurang tinggi termasuk disiplin dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan dalam belajar.
Yang ketiga adalah sikap mau mengembangkan pengetahuan. Guru bila tidak ingin ketinggalan jaman dan juga dapat membantu anak didik terus terbuka terhadap kemajuan pengetahuan, mau tidak mau harus mengembangkan sikap ingin terus maju dengan terus belajar. Di jaman kemajuan ilmu pengetahuan sangat cepat seperti sekarang ini, guru dituntut untuk terus belajar agar pengetahuannya tetap segar. Guru tidak boleh berhenti belajar karena merasa sudah lulus sarjana.
3. Kompetensi Paedagogik
Selanjutnya kemampuan paedagogik menurut Suparno (2002:52) disebut juga kemampuan dalam pembelajaran atau pendidikan yang memuat pemahaman akan sifat, ciri anak didik dan perkembangannya, mengerti beberapa konsep pendidikan yang berguna untuk membantu siswa, menguasai beberapa metodologi mengajar yang sesuai dengan bahan dan perkambangan siswa, serta menguasai sistem evaluasi yang tepat dan baik yang pada gilirannya semakin meningkatkan kemampuan siswa.
Pertama, sangat jelas bahwa guru perlu mengenal anak didik yang mau dibantunya. Guru diharapkan memahami sifat-sifat, karakter, tingkat pemikiran, perkembangan fisik dan psikis anak didik. Dengan mengerti hal-hal itu guru akan mudah mengerti kesulitan dan kemudahan anak didik dalam belajar dan mengembangkan diri. Dengan demikian guru akan lebih mudah membantu siswa berkembang. Untuk itu diperlukan pendekatan yang baik, tahu ilmu  psikologi anak dan perkembangan anak dan tahu bagaimana perkembangan pengetahuan anak. Biasanya selama kuliah di FKIP guru mendalami teori-teori psikologi tersebut. Namun yang sangat penting adalah memahami anak secara tepat di sekolah yang nyata.
Kedua, guru perlu juga menguasai beberapa teori tentang pendidikan terlebih pendidikan di jaman modern ini. Oleh karena sistem pendidikan di Indonesia lebih dikembangkan kearah pendidikan yang demokratis, maka teori dan filsafat pendidikan yang lebih bersifat demokratis perlu didalami dan dikuasai. Dengan mengerti bermacammacam teori pendidikan, diharapkan guru dapat memilih mana yang paling baik untuk membantu perkembangan anak didik. Oleh karena guru kelaslah yang sungguh mengerti situasi kongrit siswa mereka, diharapkan guru dapat meramu teori-teori itu sehingga cocok dengan situasi anak didik yang diasuhnya. Untuk itu guru diharapkan memiliki kreatifititas untuk selalu menyesuaikan teori yang digunakan dengan situasi belajar siswa secara nyata.
Ketiga, guru juga diharapkan memahami bermacam-macam model pembelajaran. Dengan semakin mengerti banyak model pembelajaran, maka dia akan lebih mudah mengajar pada anak sesuai dengan situasi anak didiknya. Dan yang tidak kalah penting dalam pembelajaran adalah guru dapat membuat evaluasi yang tepat sehingga dapat sungguh memantau dan mengerti apakah siswa sungguh berkembang seperti yang direncanakan sebelumnya. Apakah proses pendidikan sudah dilaksanakan dengan baik dan membantu anak berkembang secara efisien dan efektif.
Kompetensi profesional meliputi: (1) menguasai landasan pendidikan, (2) menguasai bahan pembelajaran, (3) menyusun program pembelajaran, (4) melaksanakan program pembelajaran, dan (5) menilai proses serta hasil pembelajaran. 
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial meliputi: (1) memiliki empati pada orang lain, (2) memiliki toleransi pada orang lain, (3) memiliki sikap dan kepribadian yang positif serta melekat pada setiap kopetensi yang lain, dan (4) mampu bekerja sama dengan orang lain.
Menurut Gadner (1983) dalam Sumardi (Kompas, 18 Maret 2006) kompetensi sosial itu sebagai social intellegence atau kecerdasan sosial. Kecerdasan sosial merupakan salah satu dari sembilan kecerdasan (logika, bahasa, musik, raga, ruang, pribadi, alam, dan kuliner) yang berhasil diidentifikasi oleh Gardner. Semua kecerdasan itu dimiliki oleh seseorang. Hanya saja, mungkin beberapa di antaranya menonjol, sedangkan yang lain biasa atau bahkan kurang. Uniknya lagi, beberapa kecerdasan itu bekerja secara padu dan simultan ketika seseorang berpikir dan atau mengerjakan sesuatu (Amstrong, 1994).
Sehubungan dengan apa yang dikatakan oleh Amstrong itu ialah bahwa walau kita membahas dan berusaha mengembangkan kecerdasan sosial, kita tidak boleh melepaskannya dengan kecerdasan-kecerdasan yang lain. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa dewasa ini banyak muncul berbagai masalah sosial kemasyarakatan yang hanya dapat dipahami dan dipecahkan melalui pendekatan holistik, pendekatan komperehensif, atau pendekatan multidisiplin.
Kecerdasan lain yang terkait erat dengan kecerdasan sosial adalah kecerdasan pribadi (personal intellegence), lebih khusus lagi kecerdasan emosi atau emotial intellegence (Goleman, 1995). Kecerdasan sosial juga berkaitan erat dengan kecerdasan keuangan (Kiyosaki, 1998). Banyak orang yang terkerdilkan kecerdasan sosialnya karena impitan kesulitan ekonomi.
Dewasa ini mulai disadari betapa pentingnya peran kecerdasan sosial dan kecerdasan emosi bagi seseorang dalam usahanya meniti  karier di masyarakat, lembaga, atau perusahaan. Banyak orang sukses yang kalau kita cermati ternyata mereka memiliki kemampuan bekerja sama, berempati, dan pengendalian diri yang menonjol.
Dari uraian dan contoh-contoh di atas dapat kita singkatkan bahwa kompetensi sosial adalah kemampuan seseorang berkomunikasi, bergaul, bekerja sama, dan memberi kepada orang lain. Inilah kompetensi sosial yang harus dimiliki oleh seorang pendidik yang diamanatkan oleh UU Guru dan Dosen, yang pada gilirannya harus dapat ditularkan kepada anak-anak didiknya.
Untuk mengembangkan kompetensi sosial seseorang pendidik, kita perlu tahu target atau dimensi-dimensi kompetensi ini. Beberapa dimensi ini, misalnya, dapat kita saring dari konsep life skills (www.lifeskills4kids.com). Dari 35 life skills atau kecerdasan hidup itu, ada 15 yang dapat dimasukkan kedalam dimensi kompetensi sosial, yaitu: (1) kerja tim, (2) melihat peluang, (3) peran dalam kegiatan kelompok, (4) tanggung jawab sebagai warga, (5) kepemimpinan, (6) relawan sosial, (7) kedewasaan dalam bekreasi, (8) berbagi, (9) berempati, (10) kepedulian kepada sesama, (11) toleransi, (12) solusi konflik, (13) menerima perbedaan, (14) kerja sama, dan (15) komunikasi.
Kelima belas kecerdasan hidup ini dapat dijadikan topik silabus dalam pembelajaran dan pengembangan kompetensi sosial bagi para pendidik dan calon pendidik. Topik-topik ini dapat dikembangkan menjadi materi ajar yang dikaitkan dengan kasus-kasus yang aktual dan relevan atau kontekstual dengan kehidupan masyarakat kita. Dari uraian tentang profesi dan kompetensi guru, menjadi jelas bahwa pekerjaan/jabatan guru adalah sebagai profesi yang layak mendapatkan penghargaan, baik finansial maupun non financial.
Read more...

Rabu, 27 Juni 2012

CURICULUM VITAE KEPALA MTS/MAS YP. H. DATUK ABDULLAH

0 komentar
Berikut saya sampaikan Curiculum Vitae Kepala MTs dan MA YP. Haji Datuk Abdullah Tanjung Morawa :

AIDENTITAS
1 Nama SAWIYANTO
2 NRG 092235417012
3 Tempat, Tgl. Lahir L. Mungkur, 20 Januari 1970
4 Warganegara Indonesia
5 Agama Islam
6 Pekerjaan Penyuluh Agam Islam dan Guru Bukan PNS
7 Alamat Tempat Tinggal :

Jalan Jln Btg Kuis Dusun V Desa Buntu Bedimbar

Desa/Kel Buntu Bedimbar

Kecamatan Tanjung Morawa

Kabupaten Deli Serdang

Provinsi Sumatera Utara
B PENDIDIKAN
1 MIS Al-Washliyah Tg. Morawa Tamat Tahun 1983
2 MTs Al-Washliyah Tg. Morawa Tamat Tahun 1986
3 MA YP.H.Datuk Abdullah Tg. Morawa Tamat Tahun 1990
4 Fak. Syari'ah IAIN Sumut Tahun 1990 - 1992
5 Sekolah Tinggi Agam Islam (STAIS) Tamat Tahun2002
6 Pascasarjana IAIN Sumut Jur.MPI Tamat Tahun 2012
C RIWAYAT PEKERJAAN FORMAL
1 MTs. YP. H. Datuk Abdullah Guru/PKM Kurikulum (1993-1997)
2 MTs. YP. H. Datuk AbdullahGuru/PKM Kurikulum (2002-sekarang)


Kepala MTs (2007-sekarang)
3 MA. YP. H. Datuk Abdullah Kepala MA (2011-sekarang)
DPENGALAMAN ORGANISASI

1 IPA MTs Al-Washliyah Tg. Morawa Ketua (1984-1986)
2 OSIS MA YP. H. Datuk Abdullah Ketua (1987-1990)
3 Gerakan Pemuda Al-Washliyah Tg. Morawa Ketua (1993-2006)
4 PC. Al-Washliyah Tg. Morawa Sekretaris (1999-2014)
5 MUI Tg. Morawa Sekretaris (2002-2012)
6 LPTQ Tg. Morawa Wk. Skretaris (2005-2010)
7 LPTQ Tg. Morawa Sekretaris (2010-2015)
8 Majelis Kader & SDM Al-Washliyah Deli Serdang Wk. Sekretaris (2004-2010)
9 Badan Amil Zakat (BAZ) Kec. Tg. Morawa Sekretaris (2005-2008)
10 Majelis Pendidikan Al-Washliyah Deli Serdang Sekretaris (2011-2015)
11 Forum Komunikasi Pemuka Antar Agama (FKPA) Sekretaris (2001-2007)
12 Sekretaris PGMI Tg. Morawa Sekretaris (2012-2016)
13 Gerakan Maghrib Mengaji Al-Qur'an Tg. Morawa Ketua Dewan Pakar (2012-2017)
Read more...

Minggu, 24 Juni 2012

DAFTAR PESERTA DIDIK BARU TP. 2012/2013

0 komentar

KELAS X TP. 2012/2013
No. Pendf.Nama Peserta DidikL/PNama Orang TuaAsal Madrasah
1 M. Aldy Ikhsan L Edi Sutikno MTs. YP. H. Datuk Abdullah
2 Ilham Heri Suganda L Ismail MTs. YP. H. Datuk Abdullah
3 Wira Andari P Luarno MTs. YP. H. Datuk Abdullah
4 Edy Diya Pratama L Hasanuddin MTs. YP. H. Datuk Abdullah
5 Siti Aisyah P Liyas MTs. YP. H. Datuk Abdullah
6 Khaira Umma P A. Ibrahim Bahar MTs. YP. H. Datuk Abdullah
7 Dana Iswara P Wariman Yahya MTs. YP. H. Datuk Abdullah
8 Santi Mandasari P Abdullah MTs. YP. H. Datuk Abdullah
9 Patimah P M. Idris MTs. YP. H. Datuk Abdullah
10 Syahfitri P Sugiono MTs. YP. H. Datuk Abdullah
11 Edwin Pranata L Mulyadi MTs. YP. H. Datuk Abdullah
12 Muhammad Jefri Nasution L Alfian Nasution MTs. YP. H. Datuk Abdullah
13 Risky Chairunnisa Lubis P Sofyanto MTs. YP. H. Datuk Abdullah
14 Irwan L Ridwan MTs. YP. H. Datuk Abdullah
15 Dewi Sinta P H. Chaidir Azis MTs. YP. H. Datuk Abdullah
16 Nuraini P Arifin MTs. Al-Washliyah Dalu X-A
17 Armala Sari P Baharuddin MTs. Al-Washliyah Dalu X-A
18 Wan Widya Tamara P Wan Rahmansan MTs. YP. H. Datuk Abdullah
19 Muhammad Fahriat L Edwarsyah MTs. Al-Washliyah Dalu X-A
20 Suci Fitria Handayani P Suwandi MTs. Hidayatullah
21 Ilham Pratama L Sutrisno MTs. Al-Washliyah Tg. Morawa
22 Juleha P Irmanto MTs. Khadijah
23 Marshal Arazi L Umar MTs. YP. H. Datuk Abdullah
24 Muhammad Binsar L Marganti MTs. YP. H. Datuk Abdullah
25 Nurul Fauziah P Makinuddin MTs. YP. H. Datuk Abdullah
26 Tata Elvianti P Zulhandri Nur SMP Wira Jaya
27 Hari Syahputra Hutabarat L Muhammad Efendi Hutabarat SMP PGRI 58
28 Tina Anggraini Br. Tinambunan P Ramli Tinambunan SMP Negeri 3 Tg. Morawa
29 Nur Rizki Ramadhani Batu-Bara P Abdul Rifa'i SMP PGRI 58
30 Windari P Tukimin SMP Harapan Bangsa
31 Gadhis Dwi Kirana P Suriyan MTs. Al-Washliyah Tg. Morawa
32 Arif Aji Sahputra P Surip MTs. YP. H. Datuk Abdullah
33 Yulinda Putri Utami P Bujang Sadar MTs. YP. H. Datuk Abdullah
34 Risnawati P M. Alex MTs. YP. H. Datuk Abdullah
35 Sari Wati Saragih P Razali Saragih SMP Swasta Bersubsidi
36 Teti Indriani P Malem Padang MTs. Al-Khairat
37 Iis Ardianti P Ismid MTs. Nurul Ikhwan
38 Elisa Anum P Sunardi MTs. YP. H. Datuk Abdullah
39 Siti Chairani Rizki P M. Said MTs Khadijah
40 Nur Ainun P Suharto MTs Khadijah
41 Maisa Afni Br Situmorang P Tobat Situmorang MTs Al-Khairat
42 Hengki Prayoga Hsb L Ferdinan Hutabarat SMP PGRI Tamora
43 Sutri Utari P Supartiman MTs Al-Washliyah L.Pakam
44 A. Carles L Hamza SMPN1 Muara Batang Gadis
45 Nurul 'Ain P Johan Hamid MTs Yaspi L. Deli
46




Read more...

STRUKTUR KURIKULUM ALIYAH

0 komentar
1. KELAS X :

KomponenSemester 1Semester 2Keterangan
A Mata Pelajaran


1 Pendidikan Agama Islam



a. Al Qur'an Hadis 2 2

b. Akidah Akhlak 2 2

c. Fikih 2 2

d. Sejarah Kebudayaan Islam -- --
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Bahasa Arab 2 2
5 Bahasa Inggris 4 4
6 Matematika 4 4
7 Fisika 2 2
8 Biologi 2 2
9 Kimia 2 2
10 Sejarah 1 1
11 Geografi 1 1
12 Ekonomi 2 2
13 Sosiologi 2 2
14 Seni Budaya 2 2
15 Penjas Orkes 2 2
16 TIK 2 2
17 Keterampilan/Bahasa Asing 2 2
B Mulok*) 2 2
C Pengembangan Diri**) 2 2

Jumlah 46 46

Keterangan: *)
Kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh satuan pendidikan (madrasah). **) Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, dan kondisi satuan pendidikan (madrasah)

2. PROGRAM IPA:

KomponenKls. XI
Sm.1
Kls. XI
Sm.2
Kls. XII
Sm.1
Kls. XII
Sm.2
A Mata Pelajaran



1 Pendidikan Agama Islam




a. Al Qur'an Hadis 2 2 2 2

b. Akidah Akhlak 2 2 -- --

c. Fikih 2 2 2 2

d. Sejarah Kebudayaan Islam -- -- 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4 Bahasa Arab 2 2 2 2
5 Bahasa Inggris 4 4 4 4
6 Matematika 4 4 4 4
7 Fisika 4 4 4 4
8 Kimia 4 4 4 4
9 Biologi 4 4 4 4
10 Sejarah 1 1 1 1
11 Seni Budaya 2 2 2 2
12 Penjas Orkes 2 2 2 2
13 TIK 2 2 2 2
14 Keterampilan/Bahasa Asing 2 2 2 2
B Mulok*) 2 2 2 2
C Pengembangan Diri**) 2 2 2 2

Jumlah 45 45 45 45

Keterangan: *)
Kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh satuan pendidikan (madrasah). **) Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, dan kondisi satuan pendidikan (madrasah)
3. PROGRAM IPS:

KomponenKls.XI Sm.1Kls.XI Sm.2Kls.XII Sm.1Kls.XII Sm.2
A Mata Pelajaran



1 Pendidikan Agama Islam




a. Al Qur'an Hadis 2 2 2 2

b. Akidah Akhlak 2 2 -- --

c. Fikih 2 2 2 2

d. Sejarah Kebudayaan Islam -- -- 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4 Bahasa Arab 2 2 2 2
5 Bahasa Inggris 4 4 4 4
6 Matematika 4 4 4 4
7 Sejarah 3 3 3 3
8 Geografi 3 3 3 3
9 Ekonomi 4 4 4 4
10 Sosiologi 3 3 3 3
11 Seni Budaya 2 2 2 2
12 Penjas Orkes 2 2 2 2
13 TIK 2 2 2 2
14 Keterampilan/Bahasa Asing 2 2 2 2
B Mulok*) 2 2 2 2
C Pengembangan Diri**) 2 2 2 2

Jumlah 45 45 45 45

Keterangan: *)
Kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh satuan pendidikan (madrasah). **) Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, dan kondisi satuan pendidikan (madrasah)
Read more...

KUTUB AT TIS'AH

0 komentar
Sebagai referensi pengetahuan tentang hadits anda dapat menggunakan tautan disini
Read more...

Kamis, 21 Juni 2012

Pengembangan Anggaran Berbasis Kinerja

0 komentar

Anggaran Berbasis Kinerja ( Performance Based Budget ) menekankan pada Kinerja (Performance) dan bukan pada keterperincian dari suatu alokasi anggaran. Pekerjaan dalam suatu program dipecah dalam bentuk beban kerja dan unit hasil yang dapat diukur. Hasil pengukurannya dipergunakan untuk menghitung masukan dana dan tenaga yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan suatu program.
Anggaran berdasarkan hasil ini merupakan alat manajemen yang dapat mengidentifikasi secara jelas satuan dari hasil suatu program dan sekaligus merinci butir perbutir dari kegiatan yang harus dibiayai. Lebih lengkapnya klik disini.
Read more...

TAFSIR BI AL RA'YI

0 komentar
Sebagai salah satu khazanah ilmu pengetahuan islam, tafsir menduduki posisi yang sangat urgen sekali. Pasalnya, ia memiliki fungsi untuk mempelajari kata demi kata dan susunan kalimat ayat-ayat al-Qur’an guna mengetahui maksud Allah dalam memfirmankan ayat-ayat-Nya. Pemahaman terhadap maksud tersebut berimbas kepada pengaplikasian ayat-ayat al-Qur’an —terutama ayat-ayat tentang hukum. Jika salah dalam memahami maksud dari suatu ayat maka tentu akan mengakibatkan salahnya pengaplikasian dari ayat tersebut, dan tentu saja itu adalah kesalahan yang fatal.
Berdasarkan kepada dasar yang dijadikan patokan dalam menafsirkan al-Qur’an, di dalam istilah ilmu tafsir, tafsir dibagi menjadi dua macam yaitu tafsir bi al-ma’tsur dan tafsir bi al-ra’yi. Tafsir bi al-ma’tsur berdasarkan kepada, pertama, ayat al-Qur’an lainnya yang semakna dan mengandung penjelasan dari ayat yang dimaksud. Kedua, berdasarkan kepada hadits-hadits Nabi Saw., shahabat dan tabi’in (generasi umat islam awal) yang terjamin ke-shahîh-annya. Selengkapnya silahkan baca disini.
Read more...