Oleh : Sawiyanto.
(Kepala MTs/MAS YP. Haji Datuk Abdullah Tanjung Morawa)
Artikel khusus untuk PTK Datuk Abdullah Tanjung Morawa
Firman Allah swt: “Wahai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah:183).
Alhamdulillah kita telah melewati hari ke-14 puasa ramadhan 1433 H (ditulis 4 Agustus 2012). Semoga puasa
serta Ibadah Ramadhan kita berjalan lancar sampai akhir nanti. Jika mencari pahala niscaya dibulan ini lah saatnya, namun kita berlomba-lomba memperbanyak pahala tidak hanya di Bulan Puasa saja melainkan dibulan lainnya juga harus memperbanyak amal baik (amal shaleh), hendaknya
bulan Ramadhan ini kita jadikan moment untuk meningkatkan kualitas diri dan
keimanan kita kepada Allah swt. Sehingga kita bisa terus beribadah,
tidak meninggalkan yang wajib serta memperbanyak yang sunnah hingga akhir hayat.
Di bulan Ramadhan kita diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh, menahan diri dari
waktu imsak hingga berbuka saat maghrib. Tidak hanya menahan rasa lapar
dan haus, tapi juga segala hal yang dapat membatalkan puasa. Perintah
puasa difirmankan oleh Allah swt pada Al Quran surat Al Baqarah ayat
183. Dan puasa Ramadhan ini merupakan salah satu Rukun Islam.
Ketika berpuasa selama satu bulan penuh, kita bisa ikut merasakan bagaimana
orang/fakir miskin yang sedang kelaparan, karena biasanya kita selalu
terpenuhi kebutuhan akan makanan. Maka jika kita bisa merasakan hal
tersebut, kita akan menjadi orang yang fokus terhadap orang yang
sedang kesusahan khususnya fakir miskin. Dengan demikian kita akan
terbiasa menolong mereka dengan memberikan sedekah. Kita tak akan lagi
berlebih-lebihan dan selalu ingat akan kesulitan mereka. Berbagi kepada
sesama serta tidak lupa selalu mensyukuri hidup ini. Dengan berpuasa, kita juga diajarkan untuk menjadi sabar. Sabar di
kala lapar, haus, menahan marah bahkan nafsu syahwat. Jika kita berhasil
menahan itu semua maka keberhasilan yang kita dapatkan. Karena menahan
dan mengendalikan hawa nafsu adalah hal yang paling sulit bagi manusia.
Begitupula jika kita sedang berpuasa, sering kita menghadapi orang yang
menguji kesabaran kita, padahal kita sedang berpuasa dan harus menahan
nafsu kita. Rasulullah saw bersabda: “ Puasa adalah benteng penghalang,
maka janganlah ia berucap dengam kalimat buruk, mencaci, dan menghina,
jika ada yang mengganggunya atau mengumpatnya katakanlah aku puasa, aku
puasa. Demi Allah yang diriku dalam genggaman-Nya, sunnguh aroma tidak
sedap di mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada
wangi misik, karena ia meninggalkan makanannya, minumannya, dan
syahwatnya karena Aku (Allah SWT). Puasa adalah untuk-Ku, dan Aku yang
membalasnya, dan setiap pahala dibalas 10 kali lipat darinya”. (HR.
Bukhari.
Maka kuncinya adalah sabar. Betapa sabar itu adalah kunci sukses
dalam segala hal, subhanallah… Di bulan Ramadhan inilah kita bisa
mengintropeksi dan memperbaiki diri. Dan tentunya agar kita menjadi
orang yang betakwa.
Lantas dimana letak nikmatnya orang yang berpuasa?. Tentu saja secara langsung tidak tergambar, akan tetapi kebahagiaan adalah rumah nikmat, ada dua kebahagiaan bagi orang yang berpuasa, pertama bahagia saat berbuka pada setiap harinya dan yang kedua adalah berbahagia pada saat hari kemenangan kembali suci (fitrah). Secara fisikologis budaya Bangsa Indonesia/masyarakat Islam Indonesia juga akan merasa bahagia ketika dapat membelanjakan persiapan Hari Raya seperti membuat aneka macam kue hari raya, perkakas rumah, kain pintu dan jendela, dan yang tidak kalah pentingnya adalah Pakaian Hari Raya. Terkadang walaupun sudah dibeli pada saat sebelum bulan puasa, akan tetapi tidak lengkap dan tidak sah rasanya jika belanjanya tidak di bulan puasa. Ya, harus diingat juga jangan sampai belanja lebaran secara berlebihan sebab nanti akan menjadi kawan setan.
Semoga Puasa Kita tahun ini memiliki Ruhul Iman yang mantap dan Ketakwaan kepada Allah SWT. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar