Pendidikan Islam sebagai Pembentuk Karakter Bangsa
Pendis - Pendidikan Islam sebagai bagian
integral dalam sistem pendidikan nasional memiliki fungsi dan peran yang
strategis dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Peran pendidikan
Islam setidaknya ada tiga hal yakni menjaga bangsa tetap religius, misi
mencetak kader ulama yang mujaddid, dan kekuatan harokah diniyah bangsa
Indonesia di mata dunia.
"Pendidikan Islam hadir sebagai bagian dari sistem
pendidikan nasional dan wujud perjuangan pendidikan Islam yang sangat
panjang sejak dahulu kala. Pendidikan Islam dari sisi ideologis dan
politis juga diciptakan, dijaga dan dipertahankan oleh para pendiri
bangsa guna membentuk karakter bangsa Indonesia," ujar Sekretaris Ditjen
Pendidikan Islam Dr. H. Affandi Mochtar, MA dalam pembukaan kegiatan
Orientasi Pengembangan Kapasitas dan Kompetensi Tenaga Penyusun Laporan
di Bogor tanggal 10-12 Juli 2012 yang dihadiri oleh 118 peserta dari
unsur Kanwil Kementerian Agama dan PTAIN seluruh Indonesia.
Sebagai bagian dari bangsa-bangsa di dunia, Indonesia
tentunya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh globalisasi dan
modernisasi atau hal-hal yang bersifat material positivistik semata,
melainkan Indonesia ikut dalam percaturan global dunia. Namun di
sela-sela itu, Indonesia tidak bisa juga menjadi bangsa yang hedon dan
tanpa nilai, bangsa Indonesia ikut modernisasi tanpa meninggalkan ajaran
agama, dan nilai-nilai tersebut ditanamkan melalui jalur pendidikan.
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dalam tugas
fungsinya dalam bidang pendidikan agama melaksanakan amanat
Undang-Undang Dasar yang mengharuskan pendidikan agama sebagai bagian
integral sistem pendidikan nasional. Dan pendidikan agama yang dikelola
pemerintah tercantum dalam muatan wajib semua jenjang dan jenis
pendidikan sehingga nilai-nilai agama tetap terpatri dalam sanubari
anak-anak didik di negara kita.
Menurut Affandi juga pendidikan Islam punya visi
untuk senantiasa memastikan adanya komunitas ahli agama dalam sebuah
bangsa. Hal tersebut merupakan keharusan dalam ihwal negara yang
beragama, "kita tidak ingin ada tindakan yang salah atas nama agama,
maka peran ulama atau ahli agama adalah menuntun agama sebuah bangsa
sehingga sesuai dengan tuntunan Al-Qur`an dan pendidikan sebagai sarana
menyampaikan paham yang benar sangat diwajibkan."
Dalam setiap zaman memang terus-menerus dilahirkan
pembaharu atau mujaddid agama yakni tokoh ulama yang berhasil
menerjemahkan atau mentransformasikan ajaran agama ke dalam ideologi
sebuah negara. Islam bisa terus eksis dalam era globalisasi karena peran
ulama. Untuk itulah, menjadi kewajiban adanya lembaga pendidikan Islam
guna menelurkan ulama-ulama yang hebat di zamannya. Bangsa Indonesia
patut bersyukur karena menjadi bangsa yang berhasil merekonsiliasi
ajaran agama dengan ideologi negara.
"Dengan pendidikan Islam, karakteristik Indonesia
sebagai sebuah bangsa diwarnai juga dengan harokah diniyah (pergerakan
keagamaan) semacam Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah, Persis, Al-Irsyad,
dsb. Tanpa mereka mustahil bangsa ini bisa berdiri dan bertahan melalui
berbagai rintangan peradaban. Jalan yang ditempuh mereka pun sebagian
besar adalah melalui pendidikan, maka tumbuh dan berkembangnya
perjuangan yang kuat sebagai bangsa yang berkarakter religius memberi
visi kemana bangsa Indonesia harus melangkah," ujar Affandi dalam
arahannya.
(sya/ra)
Sumber : http://pendis.kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=6726
0 komentar:
Posting Komentar